Bactrocera és un gran gènere de dípters braquícers de la família dels tefrítids, amb més de 500 espècies descrites.
El nom d'aquest gènere deriva del grec antic bakter "bastó" i kera "banya".
En aquest gènere hi ha molts subgèneres:
Al web UF / IFAS Featured Creatures Web site
Bactrocera és un gran gènere de dípters braquícers de la família dels tefrítids, amb més de 500 espècies descrites.
Bactrocera is a large genus of tephritid fruit flies, with close to 500 species currently described and accepted.[1]
The genus name is derived from Ancient Greek bakter "rod" and kera "horn".
Prior to the 1990s, almost all Dacini species were described in the genera Dacus or Strumeta. Bactrocera became the main genus for the tribe after Bactrocera and Dacus were split, but Bactrocera was further divided into Zeugodacus and Bactrocera in 2015.[2] The subgeneric treatments have only partly adopted this latest change, but are indicated here to reflect the most modern - DNA based - insights.[3][4]
Many subgenera are defined within this genus:[5][6][7][8][9][10]
Bactrocera is a large genus of tephritid fruit flies, with close to 500 species currently described and accepted.
Bactrocera es un género numeroso de moscas de la fruta, familia Tephritidae, en la actualidad se han descrito más de 500 especies pertenecientes a este género.[1]
El nombre de este género proviene del griego antiguo bakter "varilla" y kera "cuerno".
Se han descrito varios subgéneros dentro de este género:[1] [2] [3] [4] [5] [6]
Bactrocera es un género numeroso de moscas de la fruta, familia Tephritidae, en la actualidad se han descrito más de 500 especies pertenecientes a este género.
Bactrocera est un genre d'insectes diptères de la famille des Tephritidae (un des genres de mouches des fruits ou drosophiles).
Ce genre comprend plus de 500 espèces décrites, plusieurs d'entre elles s'attaquent aux fruits cultivés et ont donc un impact économique important[1].
Bactrocera est un genre d'insectes diptères de la famille des Tephritidae (un des genres de mouches des fruits ou drosophiles).
Ce genre comprend plus de 500 espèces décrites, plusieurs d'entre elles s'attaquent aux fruits cultivés et ont donc un impact économique important.
Lalat buah (Bactrocera sp.) adalah hama yang banyak menyerang buah-buahan dan sayuran, termasuk tanaman cabai.[1] Serangan lalat buah diperkirakan mencapai 4.790 ha dengan kerugian Rp 21, 99 miliar.[2] Lalat buah merupakan salah satu hama penyebab gagalnya panen buah.[3]
Lalat buah dewasa ukurannya sedang dan berwarna kuning dan sayapnya datar. Pada tepi ujung sayap ada bercak-bercak coklat kekuningan.[4] Abdomennya ada pita-pita hitam, sedangkan thoraxnya ada bercak-bercak kekuningan.[4] Ovipositornya terdiri dari tiga ruas dengan bahan seperti tanduk yang keras.[4]
Dengan ovipositornya, lalat ini menusuk kulit buah.[4] Jumlah telur sekitar 100-120 butir.[4] Setelah 2-3 hari, telur akan menetas dan menjadi berenga.[4] Berenga tersebut akan membuat terowongan di dalam buah dan memakan dagingnya selama lebih kurang 2 minggu.[4] Berenga yang telah dewasa meninggalkan buah dan jatuh diatas tanah, kemudian membuat terowongan 2-5 cm dan berpupa.[4]. Lama masa pupa 7-8 hari.[4]Total daur hidupnya antara 23-34 hari, tergantung keadaan udara. Dalam satu tahun lalat ini kira-kira menghasilkan 8-10 generasi.[4]
Lalat buah merupakan hama yang banyak menyerang buah-buahan dan sayuran.[butuh rujukan]
Lalat betina dengan ovipositornya menusuk buah dan meletakkan telurnya dalam lapisan epidermis.[4] Pada waktu menetas, larvanya akan memakan daging buah hingga warna buah menjadi jelek dan tidak dapat dimakan.[butuh rujukan] Biasanya serangan lalat ini diikuti hama lain.[butuh rujukan] Telur kadang diletakkan tidak hanya di dalam buah, tetapi juga pada bunga dan batang.[4] Batang yang terserang akan menjadi bisul.[4] Sementara itu buahnya akan menjadi kecil dan berwarna kuning.[4]
Misalnya pada tanaman cabai, Ciri dari cabai yang terkena serangan hama lalat buah adalah warna kulitnya menjadi hitam mengeras, busuk sehingga mengurangi kuantitas dan kualitas hasil produksinya, dan menyebabkan cabai akan gugur sebelum waktunya.[5] Akibat serangan lalat buah, buah akan gugur sebelum waktunya, hitam mengeras, dan busuk sehingga mengurangi kuantitas dan kualitas hasil produksinya.[5]
Selama ini, Bractocera dorsalis pada tanaman dapat dikendalikan dengan beberapa cara, diantaranya yaitu insektisida.[6], pemanfaatan musuh alami, pemanfaatan flavonoid dari kulit jeruk manis dan bioinsektisida.[7]
Tetapi pengendalian dengan insektisida dapat menyebabkan berbagai dampak negatif terhadap lingkungan.[6] Seperti resistensi hama terhadap insektisida, resusgensi, matinya organisme bukan sasaran, dan residu insektsida yang membahayakan apabila dikonsumsi oleh manusia.[6]
Bioinsektida adalah mikroorganisme pengendali serangga.[7] Selain penyakit, kendala utama dalam budidaya tanaman adalah serangan hama.[7] Pada awal infeksi bakteri, serangga akan menunjukkan penurunan aktivitas makan dan cenderung mencari perlindungan di tempat tersembunyi (dibawah daun).[7] Sementara larva serangga akan mengalami diare, mengeluarkan cairan dari mulutnya, dan mengalami kelumpuhan pada saluran makanan.[7] Sebuah penelitian melaporkan bahwa ekstrak tanaman Citrus hystrix (jeruk purut) dan Tephrosia vogelii (kacang babi) dapat menghambat proses peneluruan dari Bactrocera sp. pada pertanaman cabai merah.[8]
Pengelolaan hama Lalat buah (Bactrocera dorsalis) dengan memnfaatkan keanekaragaman hayati dalam agroekosistem.[6] Seperti Pengendalian Bractocera dorsalis yang sudah dilakukan adalah dengan pemanfaatan musuh alami sebagai agen pengendali.[6] Di mana dalam aplikasinya perlu ditunjang oleh beberapa hal, yaitu teknik perbanyakan inangnya yaitu B. dorsalis dengan menggunakan pakan buatan; eksplorasi, identifikasi musuh alami, yakni parasitopid B. dorsalis serta peranannya dalam pengelolaan hama lalat buah; dan manipulasi musuh alami melalui praktik agronomis agar efektif sebagai agen pengendali hayati.[6]Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balitro) di Bogor telah melakukan serangkaian penelitian pengendalian hama tersebut.[6] Pengendalian yang dipilih menggunakan Minyak Cemara Hantu (Melaleuca braceata) dan minyak selasih (Ocimum sanctum) yang berpeluang menjadi atraktan karena mengandung metil eugenol yang cukup tinggi. Sifatanya sebagai atraktan dapat menarik lalat buah. Akan tetapi tidak membunuhnya.[6] Tanaman selasih ungu (Ocimum sanctum Linn) juga dapat dimanfaatkan sebagai atraktan lalat buah pada tanaman jambu biji (Psidium guajava).[9] Pemanfaatan atraktan dapat pula dilakukan dengan kombinasi metil eugenol, protein hidrolisat, dan lem beraroma dengan menggunakan perangkap bola berwarna dalam menangkap lalat buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 7 spesies lalat buah yang tertangkap oleh bola perangkap. Kombinasi bola perangkap berwarna menggunakan atraktan metil eugenol dan lem beraroma dapat menangkap lalat buah lebih banyak. Sedangkan bola perangkap protein hidrolisat relatif sedikit, namun banyak lalat buah betina yang tertangkap dalam perangkap protein hidrolisat dibandingkan metil eugenol dan lem beraroma. Tangkapan lalat buah pada bola perangkap di pengaruhi oleh curah hujan.[10]
Lalat buah (Bactrocera sp.) adalah hama yang banyak menyerang buah-buahan dan sayuran, termasuk tanaman cabai. Serangan lalat buah diperkirakan mencapai 4.790 ha dengan kerugian Rp 21, 99 miliar. Lalat buah merupakan salah satu hama penyebab gagalnya panen buah.
Bactrocera è un genere di insetti fitofagi compresa nella famiglia dei Tephritidae, sottofamiglia Dacinae (Ditteri Ciclorrafi Schizofori). Comprende 520 specie [1] (549 secondo [2]).
Il genere Bactrocera MACQ si distingue da Dacus FABRICIUS per gli urotergiti III-V separati. Per questo motivo, numerose specie inizialmente comprese in Dacus sono state trasferite da DREW (1989) in Bactrocera.
Si tratta di specie di grande importanza nel settore agronomico per i danni che può arrecare alle colture.
Deriva il suo nome dalle parole greche bakter (bastoncello) e kera (corno).
Le Bactrocera sono presenti in gran parte in aree tropicali in Asia e in Oceania e, in piccola parte in Africa. Alcune specie si estendono per un certo tratto nell'areale paleartico, provenendo dal continente africano o da entrambi gli areali.
Come per tutti i Tefritidi, le specie del genere Bactrocera sono spesso indicate con il nome generico di mosca della frutta. Le singole specie hanno nomi comuni che fanno riferimento al loro habitat oppure alla coltura attaccata. L'elenco che segue indica i nomi comuni con cui sono indicate alcune specie. In grassetto sono evidenziate le specie presenti o introdotte in Italia.
Bactrocera è un genere di insetti fitofagi compresa nella famiglia dei Tephritidae, sottofamiglia Dacinae (Ditteri Ciclorrafi Schizofori). Comprende 520 specie (549 secondo ).
Bactrocera is een geslacht van vliegen uit de familie van de boorvliegen (Tephritidae).
Bactrocera is een geslacht van vliegen uit de familie van de boorvliegen (Tephritidae).
Bactrocera Macquart, 1835 é um género de insectos pertencente à família Tephritidae (moscas-da-fruta) que engloba mais de 500 espécie validamente descritas, incluindo algumas que são perigosas pragas em culturas como a bananeira e outras produções frutícolas das regiões tropicais e subtropicais. O nome deste género dereiva do grego clássico: bakter "vara" e kera "corno".
Dada a diversidade de espécies que inclui, o género foi subdividido em varios subgéneros:
Bactrocera Macquart, 1835 é um género de insectos pertencente à família Tephritidae (moscas-da-fruta) que engloba mais de 500 espécie validamente descritas, incluindo algumas que são perigosas pragas em culturas como a bananeira e outras produções frutícolas das regiões tropicais e subtropicais. O nome deste género dereiva do grego clássico: bakter "vara" e kera "corno".
Bactrocera[1] este un gen de muște din familia Tephritidae.[1]
|access-date=
(ajutor)Mentenanță CS1: Nume multiple: lista autorilor (link)
Bactrocera este un gen de muște din familia Tephritidae.
Bactrocera (лат.) — крупнейший род мух из семейства пестрокрылок (Tephritidae). Более 500 видов.[1]
Скапус усиков короткий. Брюшные тергиты не слиты друг с другом.[2] Встречаются в Палеарктике (13 видов), Неотропике (1), Афротропике (12), Австралазии (293), Ориентальной области (228 видов)[1][2].
Более 500 видов и около 20 подродов.[1]
Пестрокрылки Bactrocera sp. на Anthurium
Bactrocera (лат.) — крупнейший род мух из семейства пестрокрылок (Tephritidae). Более 500 видов.