Kemiri sunan (Reutealis trisperma, sinonim Aleurites trisperma) adalah sejenis tumbuhan penghasil minyak nabati yang berguna dalam industri pengecatan dan pengolahan kayu. Secara taksonomi, spesies ini adalah satu-satunya anggota marga Reutealis dari suku getah-getahan (Euphorbiaceae). Tumbuhan ini berasal dari kepulauan Filipina, dan karena produk minyaknya serupa penggunaannya dengan minyak tung sebagai vernis pelapis cat/kayu, produk minyaknya disebut "minyak tung filipina".
Di Indonesia, tumbuhan ini mulai dimanfaatkan sebagai sumber bahan bakar nabati, selain sebagai sumber minyak vernis[2][3].
Meskipun IUCN menggolongkan status konservasi tumbuhan ini sebagai spesies rentan[1], berbagai kultivar unggul telah diseleksi, seperti kemiri 'Sunan 1' (seleksi dari populasi lokal Majalengka) dan 'Sunan 2' (seleksi dari populasi lokal Banyuresmi, Garut) (keduanya dirilis 2008 oleh Balittri), serta juga 'Kermindo 1' dan 'Kermindo 2' (dirilis 2014)[4]
Kemiri sunan (Reutealis trisperma, sinonim Aleurites trisperma) adalah sejenis tumbuhan penghasil minyak nabati yang berguna dalam industri pengecatan dan pengolahan kayu. Secara taksonomi, spesies ini adalah satu-satunya anggota marga Reutealis dari suku getah-getahan (Euphorbiaceae). Tumbuhan ini berasal dari kepulauan Filipina, dan karena produk minyaknya serupa penggunaannya dengan minyak tung sebagai vernis pelapis cat/kayu, produk minyaknya disebut "minyak tung filipina".
Di Indonesia, tumbuhan ini mulai dimanfaatkan sebagai sumber bahan bakar nabati, selain sebagai sumber minyak vernis.
Meskipun IUCN menggolongkan status konservasi tumbuhan ini sebagai spesies rentan, berbagai kultivar unggul telah diseleksi, seperti kemiri 'Sunan 1' (seleksi dari populasi lokal Majalengka) dan 'Sunan 2' (seleksi dari populasi lokal Banyuresmi, Garut) (keduanya dirilis 2008 oleh Balittri), serta juga 'Kermindo 1' dan 'Kermindo 2' (dirilis 2014)
Buah kemiri sunan
Daun kemiri sunan
Daun kemiri sunan, tampak dekat
Pohon kemiri sunan di Taman Cubbon, Bengaluru, India