Cyrtodactylus semiadii is a species of gecko, a lizard in the family Gekkonidae. The species is endemic to Java.
The specific name, semiadii, is in honor of Indonesian mammalogist Gono Semiadi.[1]
C. semiadii is found in the eastern part of the island of Java, in the province of East Java.[1]
C. semiadii is a small species for its genus, having a maximum snout-to-vent length (SVL) of 47 mm (1.9 in) for males and 42 mm (1.7 in) for females.[2][3]
The mode of reproduction of C. semiadii is unknown.[1]
Cyrtodactylus semiadii is a species of gecko, a lizard in the family Gekkonidae. The species is endemic to Java.
Cyrtodactylus semiadii es una especie de gecos de la familia Gekkonidae.[1]
Es endémica de una zona kárstica de Java (Indonesia).
Cyrtodactylus semiadii es una especie de gecos de la familia Gekkonidae.
Cyrtodactylus semiadii est une espèce de geckos de la famille des Gekkonidae[1].
Cette espèce est endémique de Java en Indonésie[1].
Cyrtodactylus semiadii est une espèce de geckos de la famille des Gekkonidae.
Cyrtodactylus semiadii adalah sejenis cecak jari-lengkung dari wilayah Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Cecak ini ditemukan pertama kali pada 2012, pada perbukitan kapur (karst) di wilayah Tuban (Jatim) dan Bantul (DIY). Deskripsinya kemudian diterbitkan pada tahun 2014.
Nama penunjuk spesies semiadii diberikan sebagai penghargaan bagi Prof. Dr. Gono Semiadi, peneliti senior dan ahli mamalia pada Museum Zoologi Bogor.
Cecak berukuran kecil; panjang kepala dan tubuh (SVL, snout-vent length) hingga 47,1 mm; panjang ekor kurang lebih sama dengan panjang SVL. Bintil-bintil besar (tubercle) di punggung dan sisi badan tak begitu menyolok; kepala dan tungkai depan tanpa bintil-bintil serupa itu. Lipatan ventrolateral di sisi perut tak begitu nyata. Jari-jari pendek.
Wilayah prekloakal (di depan kloaka) dan femoral (sisi bawah paha) tanpa sisik-sisik yang membesar; tanpa pori-pori prekloakal atau femoral; tanpa cekungan atau celah prekloakal (precloacal groove). Ekor kekar, silindris, dengan bintil-bintil besar dekat pangkalnya; tanpa deretan sisik-sisik besar (perisai subkaudal) di sisi bawah ekor.
Holotipe (MZB.Lace.9104 pada koleksi Museum Zoologi Bogor) diperoleh dari Mliwang, Kerek, Tuban.
Spesimen yang lain dikoleksi dari Sawir, Tambakboyo, Tuban; dan Srimulyo, Piyungan, Bantul.
Cyrtodactylus semiadii adalah sejenis cecak jari-lengkung dari wilayah Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Cecak ini ditemukan pertama kali pada 2012, pada perbukitan kapur (karst) di wilayah Tuban (Jatim) dan Bantul (DIY). Deskripsinya kemudian diterbitkan pada tahun 2014.