Kumbang tanduk panjang (Cerambycidae) adalah suatu suku dalam ordo (biologi) kumbang (Coleoptera), khususnya dalam subordo Polyphaga. Kumbang jenis ini memiliki antena yang biasanya lebih panjang dari tubuhnya sendiri. Tetapi, beberapa anggota famili ini memiliki antena yang cukup pendek, seperti spesies Neandra brunnea, dan spesies semacam ini sulit dibedakan yang tergolong suku kumbang lain seperti Chrysomelidae. Famili ini merupakan famili yang besar dan terdiri dari lebih dari 20.000 spesies yang telah dideskripsikan, dengan lebih dari separuhnya hidup di bumi belahan timur. Beberapa spesies dalam famili ini merupakan hama. Larva spesies ini mengebor ke dalam kayu dan dapat menyebabkan kerusakan pada pohon atau kayu yang belum diolah. Beberapa spesies terlihat jelas, seperti semut, lebah, dan tawon, meskipun mayoritas spesies yang tergolong suku ini berwarna samar.
Seperti famili besar lainnya, beberapa pihak cenderung mengelompokkan famili ini ke banyak subfamili yang berbeda, atau terkadang memisahkan beberapa subfamili menjadi famili tersendiri (seperti Disteniidae, Oxypeltidae, dan Vesperidae)[2], sehingga terdapat beberapa kontroversi mengenai dasar-dasar pengelompokan Cerambycidae.[3]
Dikenal ada delapan subfamilia:[4]
Selain itu juga ada yang memasukkan subfamilia berikut:
|trans_chapter=
yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Banyak nama: editors list (link) Kumbang tanduk panjang (Cerambycidae) adalah suatu suku dalam ordo (biologi) kumbang (Coleoptera), khususnya dalam subordo Polyphaga. Kumbang jenis ini memiliki antena yang biasanya lebih panjang dari tubuhnya sendiri. Tetapi, beberapa anggota famili ini memiliki antena yang cukup pendek, seperti spesies Neandra brunnea, dan spesies semacam ini sulit dibedakan yang tergolong suku kumbang lain seperti Chrysomelidae. Famili ini merupakan famili yang besar dan terdiri dari lebih dari 20.000 spesies yang telah dideskripsikan, dengan lebih dari separuhnya hidup di bumi belahan timur. Beberapa spesies dalam famili ini merupakan hama. Larva spesies ini mengebor ke dalam kayu dan dapat menyebabkan kerusakan pada pohon atau kayu yang belum diolah. Beberapa spesies terlihat jelas, seperti semut, lebah, dan tawon, meskipun mayoritas spesies yang tergolong suku ini berwarna samar.