Craspedocephalus puniceus is a venomous pit viper species endemic to Southeast Asia. Common names include: flat-nosed pitviper,[3] flat-nosed pit viper, and ashy pit viper.[4] No subspecies are currently recognized.[5]
Adults may attain a total length of 64 cm (25 in), which includes a prehensile tail 9 cm (3.5 in) long.[6]
Dorsally, C. puniceus is gray, brown, or red, with dark blotches or crossbars, which may merge to form an undulating stripe. On each side of the head, behind the eye, is a light streak. Ventrally, it is powdered with dark brown, and usually has lateral series of yellowish spots.[6] › The body length of the Craspedocephalus puniceus depends on the gender. The male adult body ranges from 60-70cm and the adult female body 100-130cm in length. [7]
Scalation includes 21-23 rows of dorsal scales at midbody, 158-173 ventral scales, 41-56 subcaudal scales, and 10-13 supralabial scales.[3] The dorsal scales are weekly keeled, and the anal plate is entire.[6]
Craspedocephalus puniceus can be found on Java and southern Sumatra. Envenomation is still a relatively major issue in certain parts of the world. One major area affected by envenomation is Asia. Through the study of the venom excreted by C. puniceus, we can potentially observe and find the effects of the venom based on the concentration and amount received. Research has shown that the higher the concentration of the venom, the greater the effect on the red blood cells. This change is referred to as morphology. [8]
Flat-nosed pitviper,[3] flat-nosed pit viper, ashy pit viper.[4]
Found in southern Thailand, West and East Malaysia (Sabah and Sarawak), and Indonesia (Borneo, Sumatra, the Mentawai Islands of Siberut and North Pagai, Simalur, and Java). The type locality given is "Java".[1]
Craspedocephalus puniceus is a venomous pit viper species endemic to Southeast Asia. Common names include: flat-nosed pitviper, flat-nosed pit viper, and ashy pit viper. No subspecies are currently recognized.
Trimeresurus puniceus Trimeresurus generoko animalia da. Narrastien barruko Viperidae familian sailkatuta dago.
Trimeresurus puniceus Trimeresurus generoko animalia da. Narrastien barruko Viperidae familian sailkatuta dago.
Trimeresurus puniceus est une espèce de serpents de la famille des Viperidae[1].
Cette espèce est endémique d'Indonésie. Elle se rencontre dans les îles de Java, de Sumatra, de Simeulue, dans les îles Mentawai et dans les îles Natuna[1].
Bandotan pohon (Trimeresurus puniceus) atau kadang disebut Bandotan kayu adalah jenis Ular Beludak berbisa yang endemik di wilayah Asia Tenggara. Tidak ada upajenis yang saat ini diketahui.[4]
Ukuran tubuhnya mempunyai panjang total 870 mm. Panjang jarak antara moncong-anus mencapai 690 mm. Bibir atasnya terdiri dari 10-13 sisik, yang pertama dipisahkan oleh adanya sisik nasal, yang kedua letaknya rendah dan tidak berbatasan dengan bagian tepi anterior lubang loreal, dan yang ketiga berukuran lebih besar. Sisik subocular ada 1 atau 2. Sisik supraocular 3-5, dan bentuknya menonjol (kuat) ke atas. Sisik-sisik interocular yang memisahkan sisik supraocular berjumlah 9-14. Sisik preocular ada 3. Sisik postocular ada 2-4. Sisik dorsal pada bagian tengah badannya terdiri dari 21-23 baris, dan berlunas lemah. Sisik-sisik ventral berjumlah 158-173. Sisik anal tunggal. Sisik-sisik subcaudal berjumlah 41-56 dan terdiri dari 2 baris sisik. Kepala, punggung dan badannya berwarna coklat terang atau coklat kemerah-merahan dengan beberapa corak coklat tua yang samar. Perutnya bercorang-coreng warna coklat dan lebih gelap daripada punggungnya.[5]
Ular ini tergolong umum ditemukan, biasanya pada daerah dengan ketinggian antara 500-1500 m dpl. Habitatnya di ladang, perkebunan (teh dan kopi), semak belukar, hutan bambu, hutan basah sampai hutan pegunungan. Biasanya bersembunyi di bawah dedaunan kering pada lantai hutan. Aktivitas hariannya dilakukan pada malam hari, baik secara arboreal maupun terrestrial. Perkembang-biakannya dengan cara beranak, betina akan mengeluarkan sekitar 30 ekor. Makanannya berupa binatang mamal kecil (tikus), burung maupun katak. Ular ini termasuk jenis yang mengandung racun bisa dan gigitannya menyebabkan luka yang serius sekali bagi manusia.[5]
Tersebar di Indonesia (Jawa, Sumatra, dan Kalimantan), Thailand selatan, dan Malaysia. Lokalitas jenis yang diberikan adalah "Jawa".[2]
Bandotan pohon (Trimeresurus puniceus) atau kadang disebut Bandotan kayu adalah jenis Ular Beludak berbisa yang endemik di wilayah Asia Tenggara. Tidak ada upajenis yang saat ini diketahui.
Trimeresurus puniceus là một loài rắn trong họ Rắn lục. Loài này được Boie mô tả khoa học đầu tiên năm 1827.[3]
Bài viết về họ Rắn lục này vẫn còn sơ khai. Bạn có thể giúp Wikipedia bằng cách mở rộng nội dung để bài được hoàn chỉnh hơn. Trimeresurus puniceus là một loài rắn trong họ Rắn lục. Loài này được Boie mô tả khoa học đầu tiên năm 1827.
