The Timor python (Malayopython timoriensis) is a python species found in Southeast Asia. A dwarf species, no subspecies are recognized as being valid.[3] Like all pythons, it is a nonvenomous constrictor; unlike larger species such as the reticulated python, it is not considered dangerous to humans.
The Timor python is a fairly long, over 7 ft (2.1 m), but relatively thin python. It has a series of heat-sensing pits between its nostrils and mouth used to find warm-blooded prey in total darkness. It is cold-blooded.[4]
M. timoriensis is found in Southeast Asia on the Lesser Sunda Islands (Flores, Lombien and Timor islands), its type locality is given as "Kupang, (Timor)" [Indonesia].[1]
M. timoriensis is partly arboreal.[5]
Captive specimens of M. timoriensis have been known to accept birds and small mammals.[4]
M. timoriensis is oviparous.[5]
Liasis amethystinus var. timoriensis was the scientific name proposed by Wilhelm Peters in 1876.[6]
Authors of a phylogenetic study suggested that the Timor python together with the reticulated python should be moved to a distinct genus Broghammerus.[2] Subsequent phylogenetic analyses have supported the separation of the Timor and reticulated pythons from genus Python. However, Broghammerus is considered an invalid name by most authorities, which made R. Graham Reynolds et al. formally rename this clade Malayopython in 2014, a decision that was followed by many authors.[7][8][9][10]
{{cite journal}}: CS1 maint: multiple names: authors list (link) {{cite journal}}: CS1 maint: multiple names: authors list (link) The Timor python (Malayopython timoriensis) is a python species found in Southeast Asia. A dwarf species, no subspecies are recognized as being valid. Like all pythons, it is a nonvenomous constrictor; unlike larger species such as the reticulated python, it is not considered dangerous to humans.
Python timoriensis Python generoko animalia da. Narrastien barruko Pythonidae familian sailkatuta dago.
Python timoriensis Python generoko animalia da. Narrastien barruko Pythonidae familian sailkatuta dago.
Sanca Timor (Malayopython timoriensis) adalah spesies ular sanca dari genus Malayopython yang endemik di daerah Nusa Tenggara Timur. Ular ini satu kerabat dengan Sanca kembang. Belum ada upajenis yang diketahui.
Ular ini mencapai panjang hingga 7 kaki (2,13 meter). Hidup diatas pohon dan aktif pada siang dan malam hari. Seperti sanca lain pada umumnya, ular ini memiliki organ pendeteksi panas di sela-sela bibirnya, sehingga ular ini bisa mengetahui keberadaan mangsanya di kegelapan. Makanan utamanya ialah mamalia kecil dan burung. Berkembang biak dengan bertelur (Ovipar). Ular ini sering terlihat berjemur di batang pohon yang terkena sinar matahari atau di atas batu.
Ular ini endemik di Indonesia, tersebar di daerah NTT: Flores, Timor, Lomblen, dan kemungkinan juga pulau-pulau di sekitarnya. Tipe spesimen yang diteliti dan diberikan adalah "Kupang, NTT".
Sebelumnya, ular ini (dan ular sanca kembang) termasuk ke dalam genus Python. Namun, setalah dilakukan studi DNA dan kromosom, ular-ular ini dikelompokkan ke dalam genus baru, yakni Malayopython.
Sanca Timor (Malayopython timoriensis) adalah spesies ular sanca dari genus Malayopython yang endemik di daerah Nusa Tenggara Timur. Ular ini satu kerabat dengan Sanca kembang. Belum ada upajenis yang diketahui.
