Biawak timor (V. timorensis) adalah spesies biawak kecil yang terdapat di pulau Timor, Indonesia.[1] Biawak pemakan serangga ini, hidup di daratan dan pepohonan.[1] Spesies biawak ini dapat dipelihara dan dikembangbiakkan dalam penangkaran manusia.[2]
Biawak ini tersebar di Pulau Timor, serta di Pulau Sawu dan Pulau Rote.[3][4][3]
Biawak timor adalah jenis kadal terbesar yang hidup di pulau Timor.[5] Warna dasar tubuhnya hitam kehijauan dengan bintik-bintik bundar berwarna kuning pucat tak beraturan di punggungnya. Bagian perut berwarna lebih pucat. Mata berwarna hitam dan moncong berbentuk runcing. Ekornya berwarna sama dengan punggung. Panjang tubuhnya mencapai 61 cm dengan berat antara 100 gram hingga 350 gram.[5]
Habitat biawak timor adalah hutan belukar dataran rendah. Namun, habitatnya telah banyak yang dijadikan lahan pertanian.[1][1] Meskipun demikian, biawak timor juga ditemukan pada daerah dengan ketinggian 700 meter diatas permukaan laut.[1] Biawak ini pandai berenang dan memanjat. Biasanya biawak ini berteduh di bawah pohon untuk menghindari panas matahari.[1][1][1]
Biawak timor memangsa kalajengking, ular kawat, belalang, laba-laba, dan cecak sebagai makanan utamanya.[1]
Diperkirakan biawak timor berkembang biak pada awal musim kemarau (Mei hingga Juli).[1][1] Dalam penangkaran, Biawak timor dapat mengerami sekitar 7 hingga 11 butir telur selama jangka waktu 93 hingga 186 hari.[1] Ketika menetas, panjang tubuh anakan sekitar 16.3 hingga 17.4 cm.[1] Jumlah jantan dan betina yang menetas tidak jauh berbeda.[1][2][2][2][2][2]
Jika Anda melihat halaman yang menggunakan templat {{stub}} ini, mohon gantikan dengan templat rintisan yang lebih spesifik.
Biawak timor (V. timorensis) adalah spesies biawak kecil yang terdapat di pulau Timor, Indonesia. Biawak pemakan serangga ini, hidup di daratan dan pepohonan. Spesies biawak ini dapat dipelihara dan dikembangbiakkan dalam penangkaran manusia.