Cyclea barbata is a species of flowering plants that was commonly used as a medicinal plant in Java. It is also used to produce Indonesian typical green grass jelly.
Cyclea barbata is a species of flowering plants that was commonly used as a medicinal plant in Java. It is also used to produce Indonesian typical green grass jelly.
Cincau (Cyclea barbata) adalah tumbuhan yang daunnya dapat diperas menjadi kental untuk isi minuman.[1] Tumbuhan ini merupakan spesies dari genus cyclea.[2][3] Daun cincau hijau banyak ditemui di berbagai tempat di Indonesia, dari pasar tradisional hingga di pusat perbelanjaan modern. Tanaman ini dikenal dengan nama camcao (Jawa), camcauh (Sunda), juju, kepleng, krotok, tarawalu, tahulu (Melayu). Terdapat beberapa jenis cincau yang dikenal saat ini yaitu cincau hijau, cincau hitam, dan cincau minyak. Masyarakat Indonesia menggemari jenis cincau hijau karena fisik daun cincau hijau (Cyclea barbata) yang tipis dan lemas sehingga lebih mudah dibentuk menjadi gelatin ataupun menjadi agar-agar.[4]
Tanaman cincau berasal dari Asia Tenggara, merupakan tanaman rambat dari famili siwar-siwaran (Menispermae), tanaman ini sering ditemukan tumbuh secara liar. Cincau hijau akan tumbuh dengan ideal di kondisi tanah yang memiliki pH 5,5-6,5 dan didukung dengan lingkungan yang teduh, lembab, dan berair dangkal.[4]
Tanaman ini berkembang dengan baik di dataran pada ketinggian sekitar 800 meter di atas permukaan laut. Cara pengembangbiakan tanaman ini dapat dilakukan dengan generatif melalui pertumbuhan biji atau dengan cara vegetatif dengan melalui stek batang maupun dengan pertumbuhan tunas akarnya.[5][4]
Cincau dapat dibuat sebagai minuman kessehatan pagi penderita kanker. Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh ekstrak daun cincau hijau terhadap aktivitasenzim antioksidan superoksidase dismutase dan katalase pada mencit bertumor mammary. Makhluk hidup yang mengalami gangguan kesehatan kanker dapat mengalami stress oksidatif dan gangguan system imum pada waktu yang bersamaan yang dapat memperburuk kondisi tubuh penderita. Untuk memperbaiki kondisi tubuhnya, penderita kanker memerlukan sumber makanan dan minuman sehat dan bergizi seperti minuman cincau.[6]
|first1=
tanpa |last1=
di Authors list (bantuan) Cincau (Cyclea barbata) adalah tumbuhan yang daunnya dapat diperas menjadi kental untuk isi minuman. Tumbuhan ini merupakan spesies dari genus cyclea. Daun cincau hijau banyak ditemui di berbagai tempat di Indonesia, dari pasar tradisional hingga di pusat perbelanjaan modern. Tanaman ini dikenal dengan nama camcao (Jawa), camcauh (Sunda), juju, kepleng, krotok, tarawalu, tahulu (Melayu). Terdapat beberapa jenis cincau yang dikenal saat ini yaitu cincau hijau, cincau hitam, dan cincau minyak. Masyarakat Indonesia menggemari jenis cincau hijau karena fisik daun cincau hijau (Cyclea barbata) yang tipis dan lemas sehingga lebih mudah dibentuk menjadi gelatin ataupun menjadi agar-agar.
Tanaman cincau berasal dari Asia Tenggara, merupakan tanaman rambat dari famili siwar-siwaran (Menispermae), tanaman ini sering ditemukan tumbuh secara liar. Cincau hijau akan tumbuh dengan ideal di kondisi tanah yang memiliki pH 5,5-6,5 dan didukung dengan lingkungan yang teduh, lembab, dan berair dangkal.
Tanaman ini berkembang dengan baik di dataran pada ketinggian sekitar 800 meter di atas permukaan laut. Cara pengembangbiakan tanaman ini dapat dilakukan dengan generatif melalui pertumbuhan biji atau dengan cara vegetatif dengan melalui stek batang maupun dengan pertumbuhan tunas akarnya.
Cyclea barbata là một loài thực vật có hoa trong họ Biển bức cát. Loài này được Miers mô tả khoa học đầu tiên năm 1866.[1]
Cyclea barbata là một loài thực vật có hoa trong họ Biển bức cát. Loài này được Miers mô tả khoa học đầu tiên năm 1866.